Wisata Jalan Braga Bandung

dsc00622

Menikmati suasana tempo dulu kota Bandung dengan menyusuri Jalan Braga, pasti akan membuat Anda seperti kembali ke masa pemerintahan kolonial Belanda. Kawasan yang namanya mirip dengan nama kota di utara Portugal itu merupakan daerah konservasi budaya sekaligus tempat jalan-jalan yang romantis.

Kata Braga berasal dari bahasa Sunda “ngabaraga” yang artinya bergaya, nampang, atau mejeng. Braga waktu itu memang menjadi the place to see and to be seen. Ruas jalan yang tak terlalu panjang dengan bangunan tuanya menambah kesan klasik.

Jalan Braga yang panjangnya kurang lebih 700 meter ini terletak persis di jantung kota dan berhimpitan dengan Jalan Asia Afrika yang dikenal dengan Gedung Merdeka. Tata letak pertokoan di kawasan ini mirip dengan kawasan pertokoan yang ada di Eropa. Hal ini akan membawa Anda merasa sedang menelusuri jalan di Eropa. Di sisi kanan dan kiri Jalan Braga terdapat kompleks pertokoan yang masih mempertahankan ciri khas bangunan berarsitektur lama yang membuat perjalanan Anda semakin romantis.

Awalnya, Jalan Braga tak sebesar seperti sekarang ini. Dulu, jalan ini bernama Jalan Culik mirip sebuah gang sepi di depan rumah tinggal masyarakat.

Kawasan Jalan Culik juga dikenal sebagai Jalan Pedati (Pedatiweg – bahasa Belanda) pada tahun 1990-an. Sayangnya, pada masa itu, ruas ini dikenal sebagai kawasan rawan kejahatan.

Setelah masa itu, Jalan Braga menjadi ramai karena banyak usahawan berkebangsaan Belanda yang membuka toko, rumah makan, bar, dan tempat hiburan lainnya.

Oleh pemerintah Belanda di sekitar Jalan Braga dibangun gedung pertemuan untuk warga Bandung, khususnya untuk kalangan tuan-tuan Belanda yang kaya, seperti Gedung Societeit Concordia (Gedung Merdeka), Hotel Savoy Homann, gedung perkantoran, dan lainnya. Sampai sekarang, gedung-gedung bercirikan arsitektur Eropa itu, masih tetap berdiri megah.

Denyut nadi perekonomian sekarang memang masih terasa di Jalan Braga. Ada toko kue, bank, restoran, toko pakaian hingga perkantoran. Namun denyut nadi Jalan Braga jauh berbeda dibandingkan di era jayanya dulu. Yang menarik justru fenomena di ujung utara Jalan Braga. Selepas perempatan Jalan Braga-Suniaraja, denyut kawasan ini semakin kencang mulai malam hingga dini. Kehadiran rumah karaoke, klab malam serta tempat billiard memang membuat kawasan ini lebih hidup dibandingkan bagian lain di Jalan Braga.

Anda dapat mengunjungi jalan ini dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor. Kendaraan umum tidak diperbolehkan melalui kawasan tersebut. Saran kami, nikmatilah Jalan Braga degnan berjalan kaki karena kondisi trotoarnya cukup baik.

Selain Jalan Braga, Anda juga dapat mengunjungi tempat lain seperti Gedung Merdeka, Gedung Landmark Bandung, dan Alun-alun Bandung yang letaknya berdekatan.

 

 

sumber : bandung.panduanwisata.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.